Masa Kepopuleran e-Book

Benarkah Popularitas E-book Tidak Akan Bertahan Lama?

Ditengah-tengah kepopuleran electronic book (e-book) sebagai salah satu komoditas baru yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi di era digital, muncul pula pertanyaan: “Apakah kepopuleran e-book akan bertahan lama?” Guna menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu melihatnya dari berbagai sudut pandang. Setidaknya terdapat 4 (empat) hal yang dapat menjadi barometer kepopuleran e-book, antara lain: 1) pengaruh muncul dan diterimanya teknologi di suatu daerah; 2) perkembangan penduduk di wilayah tertentu; 3) bahasa dan kebiasaan membaca; 4) persaingan e-book dengan printed-book.

Pengaruh muncul dan diterimanya teknologi di suatu daerah

Sebagaimana yang telah kita ketahui dan rasakan bahwa kemajuan di bidang teknologi yang begitu cepat dan dinamis mampu menelurkan beraneka ragam inovasi. Munculnya e-book menjadi salah satu dari sekian banyak olahan inovasi yang telah diciptakan oleh manusia. Teknologi sejatinya hadir dengan memberikan kemudahan bagi manusia. Namun, sayangnya kemajuan teknologi ini seringkali tidak dapat dirasakan oleh semua masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Sentuhan teknologi belum meraba seluruh lapisan masyarakat di berbagai belahan daerah dan pulau terpencil. Ketidakmerataan ini menimbulkan ketimpangan sosial di berbagai daerah di Indonesia. Disamping itu, untuk sejumlah daerah atau wilayah yang sering mendapatkan asupan teknologi pun belum tentu terbuka akan inovasi yang masuk. Hal-hal tersebutlah yang dapat memengaruhi kepopuleran e-book.

Perkembangan penduduk di wilayah tertentu

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang tidak merata menjadi salah satu faktor yang dapat memengaruhi tingkat kepopuleran e-book di Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa Pulau Jawa, sebagai pulau dengan jumlah penduduk terpadat di Indonesia, telah sering mendapatkan asupan teknologi. Sementara itu, pulau-pulau lain sedikit mengalami keterlambatan dalam mencicipi setiap teknologi yang masuk ke Indonesia.

Bahasa dan kebiasaan membaca

Sejauh ini, mayoritas e-book yang telah beredar di Indonesia disajikan dalam format bahasa Inggris. Sementara itu, e-book dengan bahasa Indonesia jumlahnya masih sangat terbatas. Hal tersebut sedikit-banyaknya memengaruhi kebiasaan membaca masyarakat Indonesia. Kecenderungan masyarakat memilih e-book berbahasa Indonesia karena kontennya yang mudah dimengerti dan tidak perlu lagi menggunakan mesin penerjemah untuk mengalihkan bahasa. Penggunaan dan kebiasaan itulah yang sedikitnya dapat memengaruhi masa kepopuleran e-book di Indonesia

Persaingan e-book dengan printed-book

Sensasi membaca buku dengan menyentuh lembar demi lembar halaman plus aromanya yang begitu khas bisa menjadi kenikmatan sendiri bagi pecinta buku cetak. Disamping itu, kembalinya kebiasaan masyarakat untuk mengoleksi bahan pustaka tercetak karena kenyamanan mereka melihat buku-buku best-seller terpampang dan tertata rapi dalam rak buku dibanding tersimpan dalam folder tabletnya menjadi alasan buku cetak tidak begitu saja ditinggali oleh pecintanya. Kedua alasan tersebut dapat dipertimbangkan sebagai hal-hal yang dapat memengaruhi kepopuleran e-book.

“Apakah kepopuleran e-book akan bertahan lama?” Jawaban penulis, ya. Meskipun dari beberapa faktor yang telah dipaparkan di atas memungkinkan bahwa kepopuleran e-book bisa saja ‘agak’ terganggu. Namun, hal tersebut dapat ditepis dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh e-book. Sensasi membaca dengan sentuhan teknologi mutlak menjadi sesuatu yang tidak akan dirasakan ketika membaca dengan buku cetak. Disamping itu, beberapa kelebihan lainnya seperti lebih praktis, lebih awet, lebih murah serta ramah lingkungan perlahan mampu mengubah gaya hidup masyarakat dunia akan kebiasaan membaca buku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *